Di dunia drone dan pesawat RC, Jenis baterai yang
paling sering digunakan adalah LiPo (Lithium Polymer). Baterai LiPo sangat
cocok untuk pesawat/helikopter RC karena:
1. Baterai LiPo tergolong ringan dibanding jenis
baterai yang lain (missal: NiCad/ NiMH)
2. Walau dengan dimensi yang kecil baterai LiPo
memiliki kapasitas yang besar.
3. Arus yang besar sehingga cocok digunakan motor-motor
dengan daya besar.
Kesimpulannnya, dibanding dengan baterai lain, pada
berat yang sama, baterai LiPo dapat menampung energy yang jauh lebih besar.
Selain itu memiliki berbagai variasi berat dan ukuran.
Kekurangan dari baterai LiPo:
1. Harga
yang lebih mahal,tetapi kini harganya semakin menurun.
2. Cycle/Usia
yang pendek. Umumnya usia baterai lipo adalah 300-500 kali charge. Ada kasus
langka di mana baterai dapat bertahan hingga 1000 cycle. Tetapi kasus tersebut
hanya ditemui pada perawatan baterai yang sangat baik ( contoh: charging dengan
charger yang baik, voltase yang tepat, dan durasi yang tepat)
3. Baterai
LiPo cukup berbahaya, karena baterai ini rawan meledak/terbakar ketika tidak
diperlakukan dengan sesuai.
4. Baterai
LiPo rentan rusak dan memiliki aturan yang cukup ketat dalam hal perawatan.
Charge, discharge, penyimpanan dan temperatur sangat mempengaruhi umur dari
baterai itu sendiri
Parameter/Variable penting yang harus dimengerti pada
Baterai LiPo:
1. Cell
dan Voltase
Pada label LiPo
, biasanya tertulis spesifikasi seperti ini : 4S xxxx mAH, 3S xxxxmAH.
4S, 3S, angka di depan S menunjukkan jumlah cell dari baterai tersebut. Sedangkan kode S memiliki arti cell pada bateri tersebut disusun secara seri. Setiap Cell dari baterai LiPo memberikan tegangan sebesar 3.7 Volt. Maka, sebagai contoh:
Baterai 4S ----à menghasilkan tegangan sebesar: 4 x 3.7V =14.8 V.
Spesifikasi Jumlah cell ini biasanya dicocokkan dengan persyaratan dari ESC (electronic speed controller) dan motor. Pada motor biasanya terdapat spesifikasi sebagai berikut:
4S, 3S, angka di depan S menunjukkan jumlah cell dari baterai tersebut. Sedangkan kode S memiliki arti cell pada bateri tersebut disusun secara seri. Setiap Cell dari baterai LiPo memberikan tegangan sebesar 3.7 Volt. Maka, sebagai contoh:
Baterai 4S ----à menghasilkan tegangan sebesar: 4 x 3.7V =14.8 V.
Spesifikasi Jumlah cell ini biasanya dicocokkan dengan persyaratan dari ESC (electronic speed controller) dan motor. Pada motor biasanya terdapat spesifikasi sebagai berikut:
1800 KV, 800KV,
dsb. KV pada spesifikasi tersebut BUKAN berarti Kilo Volt,tetapi RPM (putaran
per menit) yang dihasilkan motor dari setiap volt yang dihasilkan oleh baterai.
Contoh: Motor
1000 KV dengan baterai 3S memiliki arti dengan baterai tsb dihasilkan tegangan 3 x 3.7V= 11.1 V , yang akan memutar motor
hingga kecepatan : 11.1*1000 =11100 RPM.
Semakin cepat
putaran motor semakin besar pula gaya dorong yang dihasilkan. Tetapi biasanya
motor juga memiliki batasan voltase. Karena itu baterai yang dipilih untuk
motor tersebut harus memiliki jumlah cell yang tepat agar tidak merusak motor
tsb.
2. Capacity
Capacity atau
kapasitas menunjukkan seberapa besar tenaga yang dapat ditampung oleh baterai
tersebut. Kapasitas dituliskan pada label baterai sebagai mAH (mili Ampere Hour) atau
seberapa besar arus (mili Ampere) yang mengalir dalam satu jam.
Sebagai contoh:
Baterai 5000
mAH pada kondisi penuh, digunakan pada motor yang menarik arus sebesar 10
ampere (10000 mili Ampere) akan habis dayanya dalam waktu kurang lebih:
5000 mAH/10000mA = 0.5 Hours =30 menit
Ampere yang
digunakan oleh motor biasanya maksimum sebesar spesifikasi dari ESC nya.
Pada dasarnya untuk meningkatkan lama waktu
terbang, solusi termudah adalah mengganti baterai dengan mAH yang lebih besar.
Tetapi harus diingat, baterai dengan mAH lebih besar memiliki berat yang jauh
lebih besar juga.
3. Discharge
Rate
Discharge rate
adalah parameter yang menunjukkan batas aman seberapa cepat baterai dapat
disedot dayanya. Biasanya pada label baterai LiPo dituliskan sebagai C. misal
10C, 20C, 35C, 60 C. dsb.
Angka di depan
C merupakan pengali dari kapasitas baterai.
Misal:
Baterai 4000 mAH 15C ----à dapat digunakan secara aman untuk motor yang menarik arus maksimum 15 * C = 15* 4000mA = 60 Ampere.
Baterai 4000 mAH 15C ----à dapat digunakan secara aman untuk motor yang menarik arus maksimum 15 * C = 15* 4000mA = 60 Ampere.
Maka baterai
tersebut aman untuk ESC dan motor yang menarik arus hingga 60 Ampere. Jika
ESC/motor menarik arus yang lebih besar dari 60A, Baterai dan ESC akan cepat
rusak.
Cara memastikan
bahwa baterai memiliki discharge rate yang tepat untuk motor tertentu adalah
dengan mengukur temperature baterai setelah pemakaian. Jika baterai terlalu
panas (lebih dari 40 derajat celcius) , hamper bisa dipastikan motor tersebut
membutuhkan baterai dengan discharge rate lebih tinggi.
Berikut ini adalah hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam merawat LiPo:
1. Aturan
80 persen: Untuk mendapatkan umur yang lebih panjang, sebaiknya baterai tidak
pernah dipakai melebihi 80 persen dari daya maksimum. Misal: Baterai 1000mAH
sebaiknya hanya dipakai 800 mAH dalam satu kali pemakaian. Untuk baterai yang
tidak memiliki indicator, sisa daya dapat diukur dari voltase. Voltase dapat
diukur dengan multimeter.
Voltase baterai yang sudah terpakai 80% biasanya sebesar 3.74-3.75/cellnya.
Contoh: Baterai 3S memiliki voltase 11.22V pada keadaan 80% terpakai.
Voltase baterai yang sudah terpakai 80% biasanya sebesar 3.74-3.75/cellnya.
Contoh: Baterai 3S memiliki voltase 11.22V pada keadaan 80% terpakai.
2. Charge
baterai hingga voltase yang tepat. Satu cell dari baterai LiPo memiliki voltase
sebesar 4.2 V ketika penuh. Melakukan charge hingga voltase melebihi angka
tersebut akan mengurangi umur baterai tersebut:
- Charge to 4.1V
gave over 2000 cycles.
- Charge to 4.2V
gave about 500 cycles.
- Charge to 4.3V
gave under 100 cycles.
- Charge to 4.4V
gave less than 5 cycles.
Batas
voltase maksimum yang ideal untuk baterai lipo adalah 4.15V/cell. Banyak
pengguna baterai yang menggunakan angka ini sebagai acuan dan mendapatkan umur
maksimum baterai hingga 800 cycles.
3. Charge
baterai dengan arus yang tepat . Arus yang tepat untuk melakukan charge baterai
LiPo adalah sebesar 1C atau sama sebesar satu kali dari kapasitas baterai.
Dengan menggunakan setting tersebut dapat dijamin baterai akan bertahan lebih
lama.
4. Gunakan
balance charger. Balance charger memastikan setiap cell dari baterai memiliki
tegangan/volt yang sama.
5. Kenali
hal-hal yang mengurangi umur dari baterai LiPo:
·
Panas
·
Charging terlalu lama hingga melebihi batas
voltase aman
·
Dibebani pemakaian arus yang terlalu besar
·
LiPo didiamkan dalam waktu lama dalam keadaan
terisi penuh
·
Balancing yang buruk (voltase antar cell tidak
sama)
·
Jatuh, diikat terlalu kencang, dsb,